Dior Dior Dior

Peringkat Kota Layak Anak Solo Turun ke Nindya, Pemkot Siapkan Evaluasi Besar-besaran

Dior

Apa Kabar Surakarta Peringkat Kota Layak Anak (KLA) Kota Solo tahun 2025 mengalami penurunan dari kategori Utama menjadi Nindya. Penilaian ini diumumkan pada Malam Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2025 di Jakarta, Jumat (8/8/2025). Trofi penghargaan diterima langsung oleh Wali Kota Solo, Respati Ardi.

Sejak 2017, Solo konsisten mempertahankan kategori Utama dalam KLA. Penurunan tahun ini menjadi sorotan publik karena selama enam tahun berturut-turut, Solo publik anggap sebagai salah satu kota dengan fasilitas dan layanan anak terbaik di Indonesia.

Dior
Selamat! Solo Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Utama Untuk Kali  Keempat - Espos.id | Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia
Peringkat Kota Layak Anak Solo Turun ke Nindya, Pemkot Siapkan Evaluasi Besar-besaran

Respons Wakil Wali Kota Solo

Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Astrid Widayani, menyatakan pihaknya segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab penurunan peringkat. Menurutnya, dari segi fasilitas dan layanan ramah anak. Pemkot Solo sudah memenuhi standar yang pemerintah persyaratkan.

“Barangkali yang perlu diperkuat adalah kolaborasi antar-stakeholder. Ke depan. Kami akan lebih banyak berkomunikasi dengan semua pihak untuk memastikan seluruh indikator terpenuhi.” ujar Astrid saat ditemui di SMA Batik 1 Solo, Senin (11/8/2025).

Astrid menekankan bahwa target jangka panjang Pemkot Solo adalah meraih predikat Paripurna, peringkat tertinggi dalam penghargaan KLA. Untuk mencapai hal tersebut, kita perlukan keselarasan, koordinasi, serta kelengkapan dokumen administrasi yang sesuai dengan standar penilaian.

Kategori Penilaian KLA

Penghargaan KLA dibagi menjadi lima tingkatan berdasarkan skor penilaian:

  1. Pratama

  2. Madya

  3. Nindya

  4. Utama

  5. Paripurna (tertinggi)

Baca Juga : Solo Kandang Banteng Mulai Tergerus, 3 Eks Kader PDIP Solo Resmi Gabung PSI

Tahun ini, di wilayah Soloraya, hanya Kabupaten Sragen yang berhasil mempertahankan kategori Utama. Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Wonogiri meraih kategori Madya. Sementara Boyolali dan Klaten, sama seperti Solo, berada di kategori Nindya.

Langkah Perbaikan

Pemkot Solo berencana melakukan analisis faktor penyebab penurunan secara detail, mulai dari aspek kebijakan, program, partisipasi masyarakat, hingga evaluasi pelaksanaan di lapangan. Beberapa fokus perbaikan meliputi:

  • Meningkatkan fasilitas publik ramah anak seperti taman bermain, jalur aman ke sekolah, dan pusat kreatifitas anak.

  • Memperluas akses pendidikan dan kesehatan anak dengan layanan gratis dan mudah masyarakat jangkau.

  • Memastikan perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi, dan perundungan melalui program pencegahan yang lebih masif.

Astrid menegaskan bahwa komitmen Pemkot Solo terhadap perlindungan anak tetap tinggi meski peringkat turun. “Kami tidak melihat ini sebagai kemunduran besar, melainkan tantangan untuk lebih baik. Tahun depan, target kami naik lagi minimal ke Utama, bahkan Paripurna,” tegasnya.

Dengan evaluasi dan perbaikan yang terukur, Pemkot Solo optimistis bisa kembali mengembalikan reputasi kota sebagai salah satu Kota Layak Anak terbaik di Indonesia.

Dior