Apa Kabar Surakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebut operasional Bus Batik Solo mengalami penyesuaian akibat kebijakan efisiensi. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan kebutuhan layanan transportasi publik dengan ketersediaan anggaran yang ada.
Dampak pada Jumlah Armada dan Rute
Efisiensi ini berimbas pada pengurangan jam operasional serta jumlah armada yang beroperasi. Beberapa rute juga dikaji ulang untuk memastikan layanan tetap efektif, meski dengan keterbatasan sumber daya.
Baca Juga : Jumlah penumpang Batik Solo Trans turun hampir 100 persen
Tetap Prioritaskan Layanan Masyarakat
Pemkot menegaskan bahwa efisiensi operasional bukanlah bentuk pengurangan hak masyarakat terhadap layanan transportasi publik. Sebaliknya, langkah ini bertujuan menjaga keberlanjutan operasional bus Batik agar tetap dapat memenuhi kebutuhan mobilitas warga secara optimal.
Pemerintah berkomitmen mencari solusi jangka panjang yang tidak mengorbankan kualitas layanan, termasuk evaluasi rute, peningkatan efisiensi energi, dan kerja sama strategis. Dengan pendekatan ini, masyarakat tetap mendapatkan akses transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau, sekaligus mendukung kelangsungan sistem transportasi publik yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Rencana Optimalisasi
Sebagai langkah lanjutan, Pemkot berencana menggandeng berbagai pihak, termasuk mitra swasta, guna memperkuat dukungan operasional transportasi publik. Upaya optimalisasi layanan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tanpa mengurangi aksesibilitas masyarakat.
Kolaborasi strategis mampu mempercepat perbaikan sistem, memastikan keberlanjutan armada, serta menghadirkan solusi inovatif yang menjawab kebutuhan mobilitas warga. Dengan pendekatan inklusif dan berorientasi pada pelayanan, Pemkot berkomitmen menjaga agar moda transportasi tetap menjadi pilihan utama yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.