Dior Dior Dior

Oase Literasi di Tengah Kota Surakarta: Taman Buku dan Majalah Jadi Surga Para Pemburu Bacaan

Dior

Apa Kabar Surakarta Di tengah hiruk-pikuk aktivitas Kota Surakarta, terdapat sebuah ruang yang menawarkan keteduhan bagi para pencinta literasi. Taman Buku dan Majalah di kawasan Alun-Alun Utara Keraton Surakarta telah lama menjadi destinasi favorit bagi pemburu buku, penelusur majalah lawas, hingga mahasiswa yang mencari referensi akademik dengan harga terjangkau.

Di Balik Alun-alun Utara Solo, Taman Buku yang Satu Ini Menjadi Surga  Pecinta Literasi » JOGLOSEMAR NEWS
Oase Literasi di Tengah Kota Surakarta: Taman Buku dan Majalah Jadi Surga Para Pemburu Bacaan

Surga Buku Baru hingga Majalah Langka

Saat memasuki deretan kios di area taman buku tersebut, pengunjung disambut pemandangan tumpukan buku yang berjejer rapi maupun bertumpuk acak, menghadirkan sensasi khas pasar buku tradisional. Tidak hanya buku baru, berbagai buku bekas, majalah koleksi, hingga terbitan langka dapat ditemukan dengan mudah, menghadirkan daya tarik tersendiri bagi pecinta bacaan.

Dior

Baca Juga : Pemerintah kawal penanganan longsor Banjarnegara-Cilacap

Salah satu pedagang, Slamet Riyadi, mengatakan bahwa pengunjung yang datang memiliki beragam tujuan.

“Ada yang mencari novel populer, ada juga yang berburu majalah edisi lama yang sudah tidak diterbitkan lagi. Banyak juga mahasiswa yang mencari buku pendidikan atau referensi kuliah,” ujarnya.

Ia menambahkan, beberapa kolektor bahkan datang dari luar kota demi menemukan buku lama yang tidak dijumpai di toko buku modern.

Lokasi Strategis di Jantung Kota

Letak taman buku yang berada persis di area Alun-Alun Utara membuatnya mudah dijangkau wisatawan maupun warga lokal. Pengunjung sering kali mendatangi tempat ini setelah berkunjung ke Keraton Surakarta atau kawasan wisata sekitarnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta, Tri Ayu Prameswari, menyebut keberadaan taman buku tersebut sebagai bagian dari ekosistem literasi kota.

“Kawasan ini menjadi ruang publik yang hidup, tempat bertemunya pembaca, pelajar, dan penjual buku. Aktivitas jual beli buku di sini ikut mendorong tumbuhnya budaya literasi masyarakat,” katanya.

Harga Terjangkau, Atmosfer Hangat

Selain kelengkapan koleksi, daya tarik lain taman buku ini adalah harga yang relatif murah. Buku bekas dijual mulai dari harga belasan ribu rupiah, sementara majalah dan komik lawas dihargai sesuai kondisi dan kelangkaannya.

Suasana kios yang tertata sederhana, ditambah keramahan pedagang yang siap berdiskusi, menciptakan pengalaman yang sulit ditemukan di toko buku modern. Banyak pengunjung mengaku betah menyusuri rak demi rak sambil berbincang ringan.

Komunitas Literasi Turut Menghidupkan Ruang Baca

Beberapa komunitas literasi di Surakarta juga sering memanfaatkan area ini sebagai tempat pertemuan, diskusi buku, hingga kegiatan berbagi bacaan. Aktivitas tersebut menjadikan taman buku bukan hanya tempat transaksi, tetapi juga ruang interaksi dan edukasi.

Dengan suasana khas dan koleksi yang terus berkembang, Taman Buku dan Majalah di Alun-Alun Utara Surakarta tetap menjadi oase literasi yang menjaga denyut dunia perbukuan di tengah perkembangan era digital.

Dior