Dior Dior Dior

KGPA Tedjowulan jadi Plt Raja Keraton Surakarta: Sekarang Saatnya Hening, Bukan Berebut Takhta

Dior

Apa Kabar Surakarta – Kangjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan, yang menjabat sebagai Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, resmi menyatakan diri sebagai pelaksana tugas (Plt) Raja Keraton Kasunanan Surakarta.

KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII  Dinobatkan
KGPA Tedjowulan jadi Plt Raja Keraton Surakarta: Sekarang Saatnya Hening, Bukan Berebut Takhta

Pernyataan tersebut disampaikan melalui juru bicaranya, Bambang Ary Wibowo, usai wafatnya Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII, Minggu (2/11/2025).

Dior

Menurut Bambang, penunjukan Tedjowulan sebagai Plt Raja didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 430 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. SK tersebut mengatur tata kelola internal Keraton, termasuk mekanisme penunjukan pejabat sementara ketika terjadi kekosongan takhta.

“Berdasarkan keputusan Mendagri dan musyawarah internal abdi dalem, KGPA Tedjowulan ditetapkan sebagai pelaksana tugas sementara untuk menjaga keberlangsungan adat dan pemerintahan keraton,” jelas Bambang Ary Wibowo dalam keterangan resminya, Kamis (6/11/2025).


Seruan untuk Hening dan Persatuan

KGPA Tedjowulan melalui pernyataannya mengimbau seluruh keluarga besar Keraton dan masyarakat Surakarta untuk menjaga suasana damai dan menghormati masa berkabung.

Baca Juga : Pencarian Usai, 6 Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut Saat KKN di Kendal Ditemukan Meninggal

“Sekarang bukan saatnya berebut takhta, tapi saatnya hening, introspeksi, dan mendoakan almarhum PB XIII. Kita harus menjaga marwah dan martabat Keraton Kasunanan Surakarta,” ujar Tedjowulan.

Ia menegaskan bahwa penunjukan dirinya bersifat sementara, hingga nanti ditetapkan raja definitif melalui mekanisme adat dan keputusan para sesepuh keraton. Selama masa transisi, seluruh kegiatan adat dan keagamaan di lingkungan keraton akan tetap berjalan seperti biasa.


Menghadapi Masa Transisi

Keraton Surakarta tengah memasuki masa transisi setelah wafatnya PB XIII yang memimpin sejak awal 2000-an. Di tengah masa berkabung, sejumlah pihak mengimbau agar tidak terjadi gesekan internal di antara trah Paku Buwono.

“Kami berharap semua pihak menahan diri. Keraton adalah simbol budaya dan persatuan, bukan arena perebutan kekuasaan,” kata Bambang, menegaskan pesan KGPA Tedjowulan.

Langkah penunjukan Tedjowulan ini juga diharapkan dapat menjaga stabilitas internal keraton, mengingat lembaga adat tersebut memiliki posisi penting dalam menjaga tradisi Jawa serta menjadi ikon budaya nasional.


Lanjutkan Warisan PB XIII

Selain menyerukan ketenangan, Tedjowulan juga menyampaikan niatnya untuk melanjutkan warisan kepemimpinan PB XIII, terutama dalam menjaga nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan sosial Keraton Surakarta.

“Kami akan teruskan amanah beliau untuk menjadikan keraton sebagai pusat kebudayaan yang terbuka, bersahaja, dan melayani masyarakat,” ucapnya.

Dengan penunjukan ini, masyarakat dan abdi dalem diharapkan dapat mendukung proses transisi secara tertib. Hingga nantinya Keraton Kasunanan Surakarta memiliki Raja definitif yang disepakati secara adat dan berlandaskan musyawarah.

Dior