Dior Dior Dior

FISR 2025 di Solo, Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Sistem Beras Berkelanjutan di Indonesia

Dior

Apa Kabar Surakarta – Forum on Indonesia Sustainable Rice (FISR) 2025 resmi dibuka di Hotel Alila Solo, Selasa (29/7/2025). Acara ini menjadi tonggak penting dalam mendorong sistem produksi dan distribusi beras yang lebih berkelanjutan, rendah emisi, dan inklusif di Indonesia.

FISR 2025 dihadiri lebih dari 250 peserta lintas sektor, termasuk petani, pelaku usaha, startup, akademisi, pemerintah, dan konsumen. Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat komitmen bersama dalam mengurangi dampak lingkungan dari sektor pertanian padi.

Dior

Deputi III Badan Pangan Nasional RI, Andriko Noto Susanto, menyebut sektor pertanian padi menyumbang sekitar 43% dari total emisi sektor pertanian. “Forum ini penting untuk memperkuat kolaborasi berbagai pihak demi mewujudkan sistem perberasan yang lebih rendah emisi,” ujarnya.

FISR 2025 jadi wadah kolaborasi untuk pengembangan beras berkelanjutan -  ANTARA News Jateng
FISR 2025 di Solo, Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Sistem Beras Berkelanjutan di Indonesia

Acara ini merupakan bagian dari proyek Low Carbon Rice yang didukung oleh Uni Eropa melalui program SWITCHAsia. Kepala Kerja Sama Delegasi Uni Eropa, Thibaut Portevin, menekankan bahwa proyek ini menjadi contoh kemitraan strategis Uni Eropa dan Indonesia dalam transisi hijau.

Baca Juga : Agenda Solo Hari Ini: Ada SIPA 2025 On The Mall, Pameran Seni, dan Wayang Orang

Low Carbon Rice Jadi Sorotan di FISR 2025, Upaya Tekan Emisi dari Sektor Perberasan

Forum ini membahas berbagai topik strategis, seperti praktik pertanian padi rendah emisi, peran rantai pasok. Hingga kebijakan inklusif di sektor pangan. Salah satu inovasi utama yang dibahas adalah konversi penggilingan padi dari bahan bakar diesel ke listrik. Yang mampu mengurangi emisi hingga 15% dan menekan biaya operasional sebesar 40%.

“Low Carbon Rice membangun sistem rantai pasok tertutup (closed loop) dari petani hingga konsumen. Hal ini penting untuk meningkatkan ketelusuran dan keamanan beras,” jelas Ketua Umum PERPADI, Sutarto Alimoeso.

Lead Project Manager, Angga Maulana. Ia menambahkan bahwa proyek ini dimulai dari langkah kecil bersama penggilingan padi kecil di lima kabupaten, namun kini telah menjadi gerakan nasional yang lebih luas.

Konsorsium proyek yang terdiri dari Preferred by Nature, KRKP, dan PERPADI juga mendorong perubahan kebijakan di tingkat nasional dan kabupaten. Koordinator Nasional KRKP. Said Abdullah, mengatakan rekomendasi kebijakan telah disampaikan ke Bappenas serta pemerintah daerah di Boyolali, Klaten, Sragen, Ngawi, dan Madiun.

FISR 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendorong transformasi sistem pangan Indonesia. Agar tangguh terhadap perubahan iklim, efisien, dan berkeadilan.

Dior