Apa Kabar Surakarta – Upaya mendukung ketahanan pangan nasional kembali diperkuat melalui sinergi antara Perum Bulog Surakarta dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Kedua lembaga tersebut berhasil menyukseskan program penyerapan komoditas jagung petani se-Solo Raya, dengan pembelian sesuai harga acuan yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Sinergi Bulog dan Polri untuk Stabilitas Harga
Program penyerapan ini bertujuan menjaga kestabilan harga di tingkat petani sekaligus memastikan stok pangan nasional tetap terjaga. Kepala Bulog Surakarta menyebut, kolaborasi dengan Polri memberi jaminan keamanan dan kepastian dalam proses distribusi maupun pembelian hasil panen.
“Melalui dukungan Polri, kami bisa memastikan jagung petani terserap secara optimal dengan harga yang layak. Ini penting untuk menjaga semangat petani agar terus berproduksi,” ujarnya.
Selain itu, Polri turut memastikan jalur transportasi dan proses logistik berjalan lancar tanpa gangguan, terutama saat pengangkutan hasil panen menuju gudang penyimpanan Bulog.
Baca Juga : Bulog gencarkan penyerapan beras sampai dengan akhir tahun
Groundbreaking Gudang Jagung di Boyolali
Sebagai langkah strategis lanjutan, Polri juga meresmikan groundbreaking pembangunan gudang penyimpanan jagung di Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Gudang ini akan berfungsi sebagai sentra penampungan hasil panen petani dari wilayah Solo Raya dan sekitarnya.
Gudang yang dibangun di atas lahan milik Polri tersebut dirancang berkapasitas besar, dilengkapi sistem pengeringan dan pengemasan modern agar kualitas jagung tetap terjaga. Fasilitas ini akan menjadi mitra strategis utama Bulog dalam mendukung proses penyerapan, penyimpanan, dan distribusi hasil panen.
Dorongan bagi Ketahanan Pangan Nasional
Kehadiran gudang jagung di Boyolali diharapkan mampu memperkuat rantai pasok pangan nasional. Terutama dalam menghadapi fluktuasi harga dan permintaan jagung untuk kebutuhan pakan ternak serta industri makanan.
Sinergi Bulog dan Polri ini menjadi contoh nyata kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan kemandirian pangan. Serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui pemberdayaan petani lokal.