Apa Kabar Surakarta – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (FPSI) DPRD Solo merayakan satu tahun masa bakti mereka sebagai wakil rakyat dengan cara yang tak biasa. Bertempat di Legipait Food and Coffee Mangkunegaran, Kamis (14/8/2025) malam, acara berlangsung penuh nuansa anak muda, hangat, dan sarat makna refleksi.
Perayaan ini dihadiri berbagai tokoh, mulai dari tiga eks legislator Fraksi PDIP DPRD Solo, yakni Ginda Ferachtriawan, Wawanto, dan Dyah Retno Pratiwi. Hadir pula mantan Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong, yang kini resmi bergabung dengan PSI. Wali Kota Solo, Respati Ardi, turut memeriahkan suasana dengan hadir sendirian menaiki motor sport Kawasaki Ninja, menunjukkan kesan santai dan akrab dengan hadirin. Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Antonius Yogo Prabowo atau Yoga, juga hadir mendampingi para kadernya.

Salah satu hal menarik adalah hadirnya komika Bryan Barcelona yang membawakan sesi roasting terhadap lima anggota FPSI DPRD Solo periode 2024–2029. Kelima legislator tersebut adalah Muhammad Bilal, Sonny, Tri Mardiyanto, Herson Rikumau, dan Mukti Junianto, masing-masing mewakili lima daerah pemilihan (Dapil) di Kota Bengawan.
Baca Juga : Struktur DPD PKS Solo Dirombak, Abdul Kadir Audah Jadi Ketua Gantikan Daryono
Roasting Legislator Muda, PSI Solo Rayakan Setahun Kerja dengan Gaya Santai
Yoga menjelaskan, roasting ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk otokritik untuk memacu semangat para legislator muda tersebut. “Tepat 14 Agustus 2024 lalu mereka dilantik. Hari ini kami memperingati dengan gaya anak muda banget. Roasting ini untuk mengingatkan bahwa mereka butuh kritik agar tetap semangat bekerja, peduli, dan hadir di tengah masyarakat Solo,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi lintas generasi. Ginda Ferachtriawan, yang kini bergabung dengan PSI setelah sebelumnya berkiprah di PDIP, mengungkapkan alasannya pindah partai. “Saya ingin terus berkontribusi untuk Solo. Di tempat yang dulu, kontribusi saya seperti sudah mentok. PSI itu diisi anak-anak muda dan sangat terbuka. Seperti acara ini, langsung siap dikritik,” kata Ginda.
Meski diakui ada perbedaan generasi, Ginda mengaku merasa nyaman berada di lingkungan baru. “Canggung sih tidak, cuma merasa tua saja. Kalau di tempat lama, banyak yang lebih tua. Di sini, mayoritas anak muda, energinya terasa banget,” tambahnya sambil tersenyum.
Suasana acara berlangsung santai namun penuh pesan. Musik akustik, candaan segar, dan interaksi langsung antara anggota dewan dengan masyarakat membuat perayaan ini berbeda dari seremoni politik pada umumnya. Kehadiran tokoh-tokoh senior, aktivis, dan warga Solo menunjukkan bahwa meski bergaya santai. Kegiatan ini sarat nilai kebersamaan dan komitmen pelayanan publik.
Bagi Fraksi PSI DPRD Solo, momen ini menjadi pengingat bahwa perjalanan lima tahun mereka baru saja dimulai. Kritik, masukan, dan dukungan masyarakat akan menjadi bahan bakar untuk terus bekerja membangun Solo dengan semangat muda, terbuka, dan inklusif.






